Ini kepedihan yang teramat, dari ujung desa kecil perempuan itu membawa kerudung hitamnya sendiri. Terpaku.
Dan kuceritakan One Day sebelumnya :
Ada hujan yang tak pernah singgah di kotaku
meski begitu dingin dan basahnya sampai ketulang
"ah...ya..ini air mata, bukan hujan!" kataku sambil menyeka
kulanjutkan mengangkat pena dan kertasku
"Bunda sayang papa.."
kembali aku meneteskan air mata, kali ini begitu deras
Bibir berdarah
ahh...sampai tak terasa paitnya
Kau bodoh, kau hanya ruang kecil yang kosong kemarin
ruang yang berisi memory 20 tahun silam
ruang dengan temaram indah
tapi kau tak pernah paham, didalam ruang itu ada 6 pasang mata memperhatikan
dan..."Byarr" menyala
aku melihatnya
"Pergilah!"
setelah itu. aku kembali gugur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar