Suamiku...
Ampunkan dalam maafku...dalam pengakuanku. Saat ini hati dan perasaanku terbagi, memang salahku kenapa semua itu terjadi, mungkin takdir Tuhan harus terjadi. Dan sejak saat ada dia, hidupku lebih bermakna, hari-hari tenang penuh kedamaian..aku tak memungkirinya.
Perasaanku tak mampu lepas begitu saja, dia yang mampu melepas gundah dan penatku. Saat genggaman tangannya erat, jemarinya lembut menyentuhku. Tatapan matanya memberikan teduh jiwaku. Dan saat tubuhnya memelukku erat, erat seolah tak mampu melepaskan...dekapannya benar-benar membuat aku gila, sentuhannya dan kecupan bibirnya membuat aku tergoda...
Suamiku...
Aku mengakui padamu aku mendua, menduakan cinta mu...tak mampu menjaga perasaanmu...Berada dia antara dua CINTA. Dan aku tak mampu apa yang harus aku lakukan....melepaskannya setelah semuanya ada..aku tak mampu, aku tak sanggup memberikan untukmu CINTA utuhku lagi untukmu...aku tak mampu melepaskan rasa ini, aku tak mau kehilangan CINTA ini.
Aku selalu menciuminya, saat dia berada disampingku, saat matanya terpejam dan tubuh pasrahnya. Hangat rasanya dalam dekapannya. Memeluk dan mendekapnya tanpa batas waktu..kupandangi tak henti-hentinya memperhatikannya setiap lekuk tubuhnya, harapku semoga tak ada yang tersakiti..aku begitu memperhatikannya, dia telah menjadi obat lelahku, obat segala gundahku, dan ...obat segala resah dan risauku..
Suamiku,
Aku sangat mencintai IQBALku dan NAQILAku...karena mereka harapan hidupku.
Tema nya keren kak :)
BalasHapusSalam persahabatan
terbaginya cinta setelah tumbuh cinta yang lain dalam kehidupannya, cinta yang lebih besar, menyita perhatiannya, yaitu cinta anak-anaknya, meski kadar cinta yang pertama tak akan pudar.
Hapusterima kasih ya...salam persahabatan
woow... keren temanya, tapi hebat bener yak sekarang ... seorang istri menduakan.
BalasHapushe...he... semoga hanya puisi
baca, dan pahami isinya...
Hapussalam persahabatan.
Wahh ternyata aku di jebak oleh judul dan isinya. heheheh lanjutkan mbak tulisanmu...
BalasHapushehehe..terima kasih :), salam kenal
Hapus