Rabu, 16 Juli 2014

DI STASIUN SUNYI



Di stasiun sudut kota
kau menguapkan ikrar diatas abu-abu
menjadi butiran debu

dari sudut langit yang hitam
helai air mataku lepas
jatuh bercecer diatas jalan-jalan basah

Di stasiun itu
kau keluar bersama aroma tubuhmu yang hujan
menyimpan rahasia roman
"Sstt...!" bisikmu sesyahdu bayu

tidakkah aku hanya sebuah rindu yang tak terbaca
dari lengkung maya matamu?

jatuh aku ditepian sunyi
secepat lengang stasiun itu
sebelum hela nafas hilang
tak berpesan..juga tanpa ciuman.

Minggu, 13 Juli 2014

HAMPIR SEPEKAN

hampir sepekan, kita lupa caranya mengeja kalimat romantis
kabar kita tercekat hilang, tanpa ruang pembatas
tak ada yang bisa di ungkap selain diam
tak ada kalimat yang bisa diwakilkan selain kerinduan

hampir sepekan, kita menjadi tuna wicara
kedua bibir kita terkatup
menjadi file-file yang terekam rapat menjadi rahasia
tak ada yang kita punya selain berpegangan
tak ada detak yang terurai selain suara kita lantang memekakan

"jangan pergi..!" kata jari jemari kita
mereka berpadu saling menarik kuat
tak membiarkan genggaman kita jatuh

"bukankah tak ada yang lebih megah ketika mereka membaca cerita kita?"
kata kedua mata kita, meski dari balik sudutnya ada lipatan masa yang tak pernah berhenti menggulungnya...
meski disudut kerut tersimpan rindu yang satu persatu harus luluh...

sampai suatu ketika, lebih dari sepekan..
kita lupa cara melepaskan, dan tak akan lupa cara mencintaimu.
menjadimu dan punyamu.

Dan paragraf begitu singkat,
aku menulis cinta pada bekas luka, dan engkau disana tabah menyusun huruf demi huruf yang tereja.
Sampai narasi bahagia adalah akhir sebuah cerita yang bersahabat disela rindu sampai tunduk kepada air mataku.

Aku Sebuah Kenangan

di meja ini aku seperti mu
melihat garis bentang kota yang bertaruh atas nama rindu

kita adalah anak-anak hawa yang dilahirkan oleh cinta
meskipun kelak mimpi menuntunmu untuk beranjak pada tiang dermaga

mungkin hening telah merubahmu kepada sosok angkuh
sang pengembara, sampai engkau benar-benar buta tak membeda arti cinta

Aku!
adalah angin yang monoton menunggu
disebuah dermaga kecil, menunggu mata layar sampai menemuiku
dan aku adalah, kebisuan yang begitu lengang ditanganmu
sampai kenangan melambat, tak tau caranya terselamat.

BERKHAYAL!


Berkhayal!

Aku pernah terbunuh pada suatu peristiwa ketika aku terlalu asik menyimpan rahasia.
Sampai engkau tak pernah mengingatnya, dimana kecupan terakhir kau daratkan....





KITA 2 LUKA


Kita berdua tak ubahnya seperti dua luka yang belum mengering yang mungkin ketika kita sama-sama terpejam, luka itu masih jelas nampak. 

Luka yang tertulis pada sebuah jarak...

Jumat, 11 Juli 2014

Kamis, 10 Juli 2014

Di...

Di, apa yang kau inginkan dari ku?
tak menjawab.

Hai, Di....
masih tak menjawab

Seringkali aku ingin pergi berdua saja denganmu
jauh...sejauh mungkin
melupakan darimana aku
sering juga aku tak ingin membicarakan hal-hal yang serius
seperti politik
siapa pemimpin negeri dan tetek bengeknya yang memuakan
sering juga aku berkhayal memainkan imaji tertinggiku
duduk berdua
santai saling menggenggam minuman hangat
kau dan kopimu yang sedikit gula
dan aku dengan susu kopi kesukaanku

ahh..tapi itu terlalu muluk
aku tak meneruskan kata-kataku

lalu kau minta apa?

Kau tau,
aku hanya ingin sederhana saja
lebih dalam mengenalmu
it's simple ...
sederhana cukup membesarkan hatiku.