kutarik garis lurus menembus cakrawala biru
lurus....tak berkelok,
fantasi mengusik ketenangan,
simphony membuai kediaman
membuat lubang-lubang kecil
membuat gencatan antara nurani dan jiwa
dahulu...
bentangan kain putih tanda kekalahan
telah membalut sebagian raga lemahku,
seperti terombang -ambing di lautan bebas
dihempas dan diseret kembal oleh ganasnya ombak laut
dan ..
kala raga compang-camping lusuh terdampar di sudut karang
sendirian, meski di sekeliling ada tangan dan jiwa menggenggam
kesendirian masih menjadi karibnya yang setia
pernah ...
kala kain merah dan berhias ribuan permata
indah....kilaunya menyakitkan mata, membuat picik pandangan
membalut utuh raga,
saat tubuh terbalut utuh,
binar indah terpancar,
layaknya seorang bidadari penghuni surga
yang turun kebumi,
kini...
naungan hati menemani,
meski selintas pandang hilang, meski hanya bayang suram
menempel di dinding kusam, naung hati sumber inspirasi,
memberi banyak arti di semua kata, memberi kemenangan pada
setiap perlombaan antara kerinduan dan kebencian
naung hati saat ini,
pengubah muram menjadi puluhan cerita
naung ku kini,
peneman hati, penenang jiwa, bukan yang ada, namun yang
tak terkata, tak tertangkap sepasang mata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar