Katamu, "Anggap saja hatiku yang kutitipkan padamu"
Ditanganmu segenggam pasir putih kau biarkan terurai
seperti melepas anak anak rambutmu berserakan menutupi matamu yang teduh
"Apa ini", tanyaku
Baru saja ombak menjilati ujung kakimu,
aku melihat kau memungutnya seedemikian rupa
"Anggap saja ini hatiku"
Genggamanmu terjatuh, dan aku menatapanya sedih
ini dua musim ketika segenggam pasir kau titipkan padaku
kau daun jatuh yang tak sungkan untuk pergi
merobek bahkan menoreh perjalanan
kau patah yang teramat patah
kau larut
akupun demikian
jatuh disampingmu yang rindu
seperangkat kebebasan pulang menungguku
jemariku hampa,
lagi aku tak menyimpannya
menatap kabut menepi dari matamu
"Kau tak lebih dari pada kepergian"