Aku tak pernah melihat seorang perempuan
selain peri peri penuntun surga yang menata sepuluh jemarinya untuk sedikit harapan
"Jadilah anak-anakku yang berdiri di atas segala cinta"
Aku tak dapat membandingkan purnama dengan binar matanya
Seperti aku tak mengerti, betapa curam kerut pelupuk matanya tempat kau sembunyikan luka
"Seberapa perih perjalanan ini, jangan sisakan untuk buah hatiku"
Ia tahu... Tuhan ebih sejuk dari semilir dikeningnya
Lebih manis dari senyumnya
Lebih hangat dari aurmatanya
Perempuan
Tak akan habis kata untuk menuliskan sisah tentangnya
Tak akan cukup warna untuk melukis kehidupannya
Taka akan berhenti nada untuk mengalunkan setiap ceritanya
Perempuan,
Aku, Kamu dan Mereka
,
selain peri peri penuntun surga yang menata sepuluh jemarinya untuk sedikit harapan
"Jadilah anak-anakku yang berdiri di atas segala cinta"
Aku tak dapat membandingkan purnama dengan binar matanya
Seperti aku tak mengerti, betapa curam kerut pelupuk matanya tempat kau sembunyikan luka
"Seberapa perih perjalanan ini, jangan sisakan untuk buah hatiku"
Ia tahu... Tuhan ebih sejuk dari semilir dikeningnya
Lebih manis dari senyumnya
Lebih hangat dari aurmatanya
Perempuan
Tak akan habis kata untuk menuliskan sisah tentangnya
Tak akan cukup warna untuk melukis kehidupannya
Taka akan berhenti nada untuk mengalunkan setiap ceritanya
Perempuan,
Aku, Kamu dan Mereka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar