Kamis, 12 November 2015

SECURAM ANGAN

Hingga di dasar malam, aku belum juga mampu menjamahmu
Padahal arusmu membentur tak sejauh dingin Kintamani
Di pelipisku cahaya yang diberi bulan juga tak lekat
Melintas pelan, mengarsir sisi tanyaku
Keabadian seperti apa yang kucari?
.
Ku emban sisa kenang dilarut lidah
Entah dongeng malam
Syair-syair musyafir
Atau sebuah kidung halus yang sulit kehilangan rima sepi
.
Kah
Adamu percik
Dari pekat-pekat liat yang menguburku
Securam angan?
.
.
-sas-
?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar