Minggu, 02 September 2012

Nuansa yang lahir dari ribuan kata-kata,


wahai nuansa yang lahir dari ribuan kata-kata,
aku hidup dalam sekat dunia yang berotasi,
aku bernafas dalam denting undara yang berirama.
dan aku berjalan dalam pengembaraan jalan yang telah di nadirkan.

aku melihatmu, termangu diantara geliatnya tarian dunia,
ronamu tertutup awan kelabu anya tatapan kosong
yang kau biaskan dari penjuru angan.
kau telah ciptakan rahasia besar, rahasia cinta yang rapuh.

saat kau mengatakan ...
aku adalah tangisan kesendirian, yang tak mampu memayungimu
saat hujan mengguyur deras jubah penutupmu
aku adalah lautan kering yang ikanpun akan terkapar
aku adalah jiwa hening yang lama padam

mengharukan...

wahai nuansa yang lahir dari ribuan kata-kata,
takkan selamanya kau akan tarikan syair kepedihan,
kita, aku dan kamu hanya sebuah pertemuan aksara
indah yang lahir dari ketajaman hati
kita adalah sebuah arah dari keinginan takdir

wahai nuansa yang lahir dari ribuan kata-kata
bagaimana jika kita menatap mentari, mengikuti tenggelamnya matahari
dari timur sampai kebarat.
menghantam resah hingga menjadi serpihan debu berterbangan
dan bergumulah dengan harapan hingga menjadi janin terang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar