Kamis, 23 Oktober 2014

SUMA

Dalam hitam putih, aku terpaut
mematuki sisi jalanku
separuh senyum, kau tunggu
separuhnya airmata, tetap kusembunyikan
maaf, aku hanya ingin berkisah tentang sepasang angsa yang bercanda di bawah bulan
lalu kau simpan bisikannya
”aku tak percaya, ketika luka dapat kau jelma menjadi puisi indah yang kau bacakan setiap saat, sebelum aku pergi tidur”
tak apa, aku hanya sepotong impian yang terwujud dari senyum-senyum kecilmu
terbang membulat
menaburi binar, sepi yang kau miliki
aku, napasmu
-sas-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar