kau hembus yang melebur
didekat senja
tumbuh bersejarah
helai, lembar, bahkan menjadi detik
adalah cerita
aku menyangga air mata untuk tak jatuh
aku memapah dan mengumandangkan syair untuk nya
teriak keras
dan bungkam
kau siap
dan aku satu-satunya luka yang indah
saat itu
bahkan menjadi pengingat
yang semakin melambung
melampaui putihnya awan
yang lebih indah dari bulan
lebih kekal dari bintang
kau : pengakuan
aku : tanpa malu mengakuinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar