ada yang datang dan ada yang pergi
seperti dua musim yang selalu silih berganti
seperti pemisahan antara kedatangan dan kepulangan
apa rasanya menjadi hujan?
tak lebih perempuan berparas ini
dia menyatu dengan gerimis di musim dingin
memintal setiap imaji pada rentetan melankolia
sebuah : keinginan
ada tetes pertetes yang kian membasah
mengerang pada sajak-sajak tak bernama
pada sebuah senandung tak berirama
dan kemudian di terbangkan di sebuah dunia
yang tak bergandeng dengannya.
dia yang hanya bisa menyatu dengan beku jemari di ujung kuku
pada risalah matahari
dan kemudian nanar menghilang saat senja mulai menua
dan jika kesaksian membacaku menjadi hujan, maka aku adalah genggaman tangan yang mengecup kebersamaan,
mengecup relung sukma di bulan Juni.
Selengkap senyap tak terjawab,hingga nurani pergi mengundurkan diri
menata kembali pada sapaan fajar yang menghantar pelangi.
itu sebab kenapa hujan syarat dengan
: kerinduan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar