dia masih perempuan yang hening
begitu rapi memijaki ilalang yang basah oleh hujan
dia masih sangat terbaca,
oleh karangan bernarasinya
Maaf, aku tak bisa menerka ini kejujuran atau sebuah kebohongan,
ujar kekasihnya...
Melihatnya,
seperti melugaskan kalimat-kalimat yang tak tertulis,
sedangkan dengan matanya engkau bisa memahami yang tertahan didesah nafasnya
yang tak tertulis oleh tangannya.
perlahan,
biarkan dia menyelinap meninggalkan kebijakan lembut yang begitu peka
dihatinya,
begitu istimewa
sampai suatu luka menjadi sembuh karena pemilik-NYA.
perempuan hening itu
tersesat kembali dalam doanya
begitu rapi memijaki ilalang yang basah oleh hujan
dia masih sangat terbaca,
oleh karangan bernarasinya
Maaf, aku tak bisa menerka ini kejujuran atau sebuah kebohongan,
ujar kekasihnya...
Melihatnya,
seperti melugaskan kalimat-kalimat yang tak tertulis,
sedangkan dengan matanya engkau bisa memahami yang tertahan didesah nafasnya
yang tak tertulis oleh tangannya.
perlahan,
biarkan dia menyelinap meninggalkan kebijakan lembut yang begitu peka
dihatinya,
begitu istimewa
sampai suatu luka menjadi sembuh karena pemilik-NYA.
perempuan hening itu
tersesat kembali dalam doanya
˚°º≈<3S̶̲̥̅̊îþ(y)<3S̶̲̥̅̊îþ(y)<3S̶̲̥̅̊îþ(y)≈º
BalasHapusterima kasih Hari Yanto....
Hapus