Jumat, 30 Mei 2014

SALAM UNTUKMU PRIAKU

salam untukmu, pria yang terkubur oleh sunyi
pada pertengahan purnama
sepasang kata bersayap terbang mengisi
kota pos kita

ada ucapan harap yang menyeret-nyeret dilema
seperti penantian musim hujan yang kerap mengguyur halaman rumah kita
membasahi rumput dan pagar bambu kita

menulis sebuah puisi,
mereka membedah makna yang terkandung lama rahimnya
siapa itu? aku? atau apa makna tulisan itu?
kemudian pipi mereka merona

salam untukmu, keberadaan pria yang bergumul dengan sepi
pada rahasia yang tak sengaja kutulis kecuali dirinya.

2 komentar: