Diam yang Terlupa
menggenggam impian, kupikir akan membuatku menjadi seorang lelaki yang begitu tabah berada dalam sepi
terhempas gelombang debar luka
untuk kemudian menyudut mendiami sejuk airmata
: aku berharap kepedihan serupa pelukan
hangat
mengajarkanku tak limbung
terhanyut arus beku
Sebuah impian kupikir berupa pintu penuh cahaya
disisi-sisinya terukir bingkai senyummu dan warna mata yang aku sukai
Aku pikir, impian serupa sampan kecil di padang lautan bintang yang mengarungi malam untuk membaca sajak-sajak bulan
kita begitu bahagia menjadi sepasang bintang paling terang yang jatuh di taman paling sunyi
kita pun sepakat untuk membuat puisi untuk esok dan pagi yang sama-sama kita cintai
kupikir impian adalah huruf-hurufku
bait syair syahdu prosaku
juga rahasia degup jantungku
Aku pikir impian tak lebih dari sebuah kepergian
kepada airmata jatuh melambat
di sunyinya pemakaman sederhana
kepergianku
menggenggam impian, kupikir akan membuatku menjadi seorang lelaki yang begitu tabah berada dalam sepi
terhempas gelombang debar luka
untuk kemudian menyudut mendiami sejuk airmata
: aku berharap kepedihan serupa pelukan
hangat
mengajarkanku tak limbung
terhanyut arus beku
Sebuah impian kupikir berupa pintu penuh cahaya
disisi-sisinya terukir bingkai senyummu dan warna mata yang aku sukai
Aku pikir, impian serupa sampan kecil di padang lautan bintang yang mengarungi malam untuk membaca sajak-sajak bulan
kita begitu bahagia menjadi sepasang bintang paling terang yang jatuh di taman paling sunyi
kita pun sepakat untuk membuat puisi untuk esok dan pagi yang sama-sama kita cintai
kupikir impian adalah huruf-hurufku
bait syair syahdu prosaku
juga rahasia degup jantungku
Aku pikir impian tak lebih dari sebuah kepergian
kepada airmata jatuh melambat
di sunyinya pemakaman sederhana
kepergianku
-SAS-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar