Jika tak keberatan, biarkan aku dan tirakatku menguntai dalam bulir-bulir suara yang menerangkan suara panjatan do'a.
Jika kau ijinkan, puisi dan aku adalah suara terakhirku, sebelum tak sempat aku mengeja ayat yang memerlukan jawab.
Dan nanti jika sepanjang malam, belum sempat kulayarkan bentangan mimpi yang telah kuciptakan, aku akan menggubah setiap alinia, menjadi sepenggal kisah yang tak pernah lelah bermain makna.
Hanya itu yang bisa kukira, semoga di setiap gubahanku ada penantian yang masih setia.
Aku memujamu tanpa syarat, namun aku telah mengisyaratkan hati atas nama cinta.
Padamu..padamu dan setia yang berujung rindu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar