letih
terdiam
tentang mu
serumpun embun dihelai rumput ilalang
lelah
pasrah
pada batu-batu persinggahan
sebelum kuletakkan kaki penatku
menghanyutkan mengurungku
dari sepersekian waktu
kusiapkan, juga kusisipkan
aroma harapan, rindu yang terpendam
tak sanggup kubaca hingga malam menyapa
ingin tak pernah mengenal hari itu
hari dimana aku tak diizinkan melewati takdir
hari dimana aku tak direstui menggumam mimpi
kuretas segala durga, kutanami gerimis yang mulai
menghijau, kutandai mentari dan siap kumekarkan
maka...
bersinarlah, tersenyumlah dalam kegelapan
banggalah pada temaram
atas bahagia yang kubagi, dan atas bahagia yang terdamba saat ini
maafkan atas keteguhanku yang tak kau pahami
semoga, kau tak marah kali ini...
terdiam
tentang mu
serumpun embun dihelai rumput ilalang
lelah
pasrah
pada batu-batu persinggahan
sebelum kuletakkan kaki penatku
menghanyutkan mengurungku
dari sepersekian waktu
kusiapkan, juga kusisipkan
aroma harapan, rindu yang terpendam
tak sanggup kubaca hingga malam menyapa
ingin tak pernah mengenal hari itu
hari dimana aku tak diizinkan melewati takdir
hari dimana aku tak direstui menggumam mimpi
kuretas segala durga, kutanami gerimis yang mulai
menghijau, kutandai mentari dan siap kumekarkan
maka...
bersinarlah, tersenyumlah dalam kegelapan
banggalah pada temaram
atas bahagia yang kubagi, dan atas bahagia yang terdamba saat ini
maafkan atas keteguhanku yang tak kau pahami
semoga, kau tak marah kali ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar