Sabtu, 23 Maret 2013

Try

Karena itulah aku hadir dalam sosok kabut,
ingatkah engkau ketika kuulurkan tanganku
lewat celah rindu? mungkin tidak, sebab saat itu bukanlah
engkau yang sungguh engkau adanya.
Engkau telah berubah menjadi bayang lain
yang menghadirkan malam pekat. Bukan lagi
sajak-sajak indah yang tertulis pada ranting-ranting senja.

Kadang aku bertanya pada Tuhan,
dimana kelak tempatku ia siapkan. namun bila memang harus engkau,
maka sungguh aku takkan berpaling dalam nama apapun.
Ketika selamat tinggal bukanlah hal yang asing dan menyakitkan,
dan selamanya menaklukkan rasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar