aku masih melihatmu, tertidur diantara lelap mimpi meletih
mengigau tentang runtuhnya, sebuah penyesalan
dihadapanmulah itu aku
jiwa yang berkuasa
yang membelenggu raga dan hasrat
bahwa akulah yang paling mencintaimu
dan engkau begitu
kita terpisah dalam rindu,
cerita terlarang yang berjudul semu
mengikat tanganku
membelenggu pelukan ragaku
dengar...dengarkanlah adamku
saat sang jeda memasungku
mengikat di tiap malam-malam yang keramat
gerhana menyepuhnya
menjadikan purnama melingkar sempurna
aku disana, memilih nafas untuk kubisikkan
bahwa hanya engkau yang kupunya
rasaku menyentuh,
menembus daging dan aliran darahku
membuat ucapan mele
mengalir lewat salam, pada kata...cinta
cinta, kata itu masih untuknya
** malam semakin melarut, semilir angin merayap diantara anak rambut yang tergerai.
aku menatap kembali ujung mata yang terlelap.
maaf .... tenaga dan hatinya telah menyerah,
jiwa, tangan dan kakinya pasrah
netra dan nafasnya telah kalah
ngking menggema
Tidak ada komentar:
Posting Komentar