Dan, kuceritakan padanya
Mimpi yang kuingat tentang semalam
Aku mendengarmu, diantara haru
Jiwa jiwa kasih merangkul sedih
Kemana aku?
Aku hanya bisa berlarian dari rumah menuju bukit kesedihan
Menetesi aliran sukma kewajahku
Sendu disela senyumku
Semalam aku bercerita tentang ruangan itu
Dimana ruang kosong itu tercukupi hati dan tawamu
Aku bahagia kau baik baik saja...
Cinta yang kau bilang sepi
Ddalah tidak, cinta telah menjadi darah
Cinta telah menggantikan sukmaku yang tak berada disana
Untuk malam dan satu nama
Tiang tiang sendiri
Lampu pijar sepi ditaman sunyi
Ada yang memahami, ketika cinta tak butuh sekedar cinta
Aku dan kertas puisi
Perempuan kini berparas sepi kembali
Mimpi yang kuingat tentang semalam
Aku mendengarmu, diantara haru
Jiwa jiwa kasih merangkul sedih
Kemana aku?
Aku hanya bisa berlarian dari rumah menuju bukit kesedihan
Menetesi aliran sukma kewajahku
Sendu disela senyumku
Semalam aku bercerita tentang ruangan itu
Dimana ruang kosong itu tercukupi hati dan tawamu
Aku bahagia kau baik baik saja...
Cinta yang kau bilang sepi
Ddalah tidak, cinta telah menjadi darah
Cinta telah menggantikan sukmaku yang tak berada disana
Untuk malam dan satu nama
Tiang tiang sendiri
Lampu pijar sepi ditaman sunyi
Ada yang memahami, ketika cinta tak butuh sekedar cinta
Aku dan kertas puisi
Perempuan kini berparas sepi kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar