Ya,
pria yang datang dari rahasia kabut sore
dan mendung
mata murung
mata itu
ah...butuh kemampuan ekstra jenius untuk mengurai sel makna tatapannya
"Kau ingat hujan?"
Nggak
"Kulihat kau sering menari bersamanya?"
Nggak
"Tapi kau perempuan itu kan? perempuan hujan?"
aku mengangkat alisku
Pria bermata Siwa
yang tak pernah istirahat
"Memang kamu?"
Bukan
"Ya, kamu?"
Apaan sich
Aduh, hujan
Dan aku berlari memulai tarianku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar