seperti hari ini, esok, kemarin
akhirnya kita tak sanggup menguatkan kerinduan
pada batas yang keterlaluan
kita hanya mampu
memahami
tak lebih...
menjumpai cinta
rasanya seperti warna hitam yang pekat
pahit
waktu seolah mengajak kita mengerti dari cinta yang belum kita sanggupi
atau biarkanlah waktu yang mengingatnya dari bahagia yang pernah tertunda
"jangan menangis..." katamu
seperti saat ini,
seolah pohon teduh,anak sungai yang mengalir bening dibawahnya
pada rakit kecil dan bunga bakung
kita pernah duduk disana, bertukar sastra
kemudian membiarkan hati menyegarakan luas, tuntas
sampai kayuhnya tak berhenti
"ya.."
mungkin aku tak pernah memahami alurnya
"tentang apa yang ingin aku katakan, pada hari ini...maafkan aku."
akhirnya kita tak sanggup menguatkan kerinduan
pada batas yang keterlaluan
kita hanya mampu
memahami
tak lebih...
menjumpai cinta
rasanya seperti warna hitam yang pekat
pahit
waktu seolah mengajak kita mengerti dari cinta yang belum kita sanggupi
atau biarkanlah waktu yang mengingatnya dari bahagia yang pernah tertunda
"jangan menangis..." katamu
seperti saat ini,
seolah pohon teduh,anak sungai yang mengalir bening dibawahnya
pada rakit kecil dan bunga bakung
kita pernah duduk disana, bertukar sastra
kemudian membiarkan hati menyegarakan luas, tuntas
sampai kayuhnya tak berhenti
"ya.."
mungkin aku tak pernah memahami alurnya
"tentang apa yang ingin aku katakan, pada hari ini...maafkan aku."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar