Rabu, 23 Januari 2013

Begitulah semestinya cinta


dari celah angin mengirimkan resah, semalam aku mengencani langit yang sendirian.
hawa dingin melenggang sembari menebar dingin yang tak sanggup aku tepikan.
secangkir kopi mocca, menghangatkan kedua telapak tanganku. sesekali aku meneguknya.

lelaki pencuri kalbu membisu, dia tak bersuara, hanya nyanyian dari detak jantung sisa percakapan saat senja.

apa yang dikatakan tadi, 
tentang.."aku ingin CINTA yang lebih baik"

aku menatapnya dengan tatap dingin, sembari menggeser letak duduk kami
kau tau..
"wanita itu bukan barang rusak yang meski di perbaiki,
jika kau ingin CINTA dia, biarkan dia mencintaimu dengan caranya.."

lelaki pencuri kalbu masih membisu. sepertinya masih ada yang menyumbat tenggorokannya. di sulutnya sebatang rokok untuk menutupi rasa kalutnya.

aku menatapnya, mencoba mencari kembali celah tatapannya
"semua yang diawali dengan sempurna belum tentu kisah selanjutnya
akan menjadi sempurna". 

dia masih membisu, namun ada sungging kecil di sudut bibirnya : berkomitmenlah?
"komitmen lebih kuat dari pada cinta, benar?" katanya mengangkat alisnya kearahku.
aku tersenyum...merasakan nafas yang terwakili dari hembusan angin yang menemani kami.

love means to feel, not plan...
"aku mencintaimu seperti aku mencintai hidup.." kataku, sembari beranjak.

lelaki pencuri kalbu, melempar pandangan kearahku. dia merengkuh,
hanya detak-detik jantung yang seolah berbicara, mewakili rasa. berbisik 

"temani aku..!" pintanya. 

alam seolah berbicara. aku meletakkan kopi di genggaman, menatap nanar langit hitam. dan malam ini, ada dia yang menemaniku menatap langit, memilah langkahku nanti. yang rela menghargai cinta dengan membiarkan aku mencintainya dengan caraku sendiri. terima kasih.

6 komentar:

  1. mbak jujur ya...aku suka banget puisinya.....

    BalasHapus
  2. kata-katany keren,,bener banget wanita memang bukan barang rusak yang harus diperbaiki ,,buak hanya pri ayang ingin dimengerti tetapi wanita juga ingin dimngerti perasaanya ,,,ingin diterima apa adanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. biarkan cinta berjalan apa adanya tanpa merubahnya. karena jika cinta tumbuh setelahnya, itu perubahan namanya, bukan cinta.

      salam kenal

      Hapus
  3. benarkah komitmen lebih kuat dari pada cinta ,lalu bagaimana dengan pria yang mengabaikan komitmen nya terhadap wanita ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. dimanapun dia menempastkan diri, dia tidak bisa menghargai makna cinta. itu saja.

      terima kasih, sudah memberikan atensinya ya....salam kenal dari mahadiba

      Hapus