Minggu, 20 Januari 2013

Rindu lagi


dipersimpangan kita pernah dipisahkan
padahal langkah kecil kita pernah beradu
dan pegangan tangan kita pernah bersatu
mata kita bertemu dan pernah terpejam, 
sejenak saja.

jika bukan engkau, disitu aku merekam semua
perbincangan kita, menjadi sebuah prosa tak bernama

hmmm...
kita berjarak, padahal itu hanya sebuah pelarian yang mestinya kita tahlukkan.
kita pernah bertelanjang, aku mengukir namamu di tatapan matamu
dan kau mengukirku dalam sayap rindu, itu kamu! kau dulu bilang begitu

hmmm...
bukalah kembali kotak hitam yang berisikan puisi lama kita
yang bersembunyi diantara secangkir kopi beku dan moccachino dingin
pasti masih terdengar senandung yang bertuturkan rindu. pasti.

kau mahluk sinis yang tak bisa romantis. yang bisa memperhatikan,
mendengarkan, dan bersembunyi disatu realita maya.
ini masih tentang rindu yang diam-diam menemukanmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar