sekarang,...
katakan padaku
bagaimana engkau menjadi bisu
menjadi bungkam
bagaimana caramu berhenti pada satu titik
pilu...
dimana kita tak ingin berhenti?
hhh..
musim hujan kali ini menyihirku
merasuki, membuatku remah, patah
sejelma danau-danau mungil di musim kemarau
itu aku
dan kemudian
aku hanya diam, bersandar di tepian
menikmati keringnya air kolam yang hampir mengering
menyaksikan kekupu terbang mengutas didahan-dahan rapuh
ketahuilah hidup itu mencintai
dia akan terjatuh kala kita memejamkan mata
dan bangun kala kita membuka mata
biarkan aku menik
menikmati dengan syair-syair rumi yang kusyairakan
biarkan merampas nafas lelah yang menguliti jiwa-jiwa resah
..
firmanku, katakan
aku masih dekat diselubung hati yang membelenggumu.
matinya
katakan padaku
bagaimana engkau menjadi bisu
menjadi bungkam
bagaimana caramu berhenti pada satu titik
pilu...
dimana kita tak ingin berhenti?
hhh..
musim hujan kali ini menyihirku
merasuki, membuatku remah, patah
sejelma danau-danau mungil di musim kemarau
itu aku
dan kemudian
aku hanya diam, bersandar di tepian
menikmati keringnya air kolam yang hampir mengering
menyaksikan kekupu terbang mengutas didahan-dahan rapuh
ketahuilah hidup itu mencintai
dia akan terjatuh kala kita memejamkan mata
dan bangun kala kita membuka mata
biarkan aku menik
menikmati dengan syair-syair rumi yang kusyairakan
biarkan merampas nafas lelah yang menguliti jiwa-jiwa resah
..
firmanku, katakan
aku masih dekat diselubung hati yang membelenggumu.
Manteb puisinya mbak...
BalasHapusterima kasih Juni@ sudah singgah ke blog mbak ya....
Hapusmbak,. gak sengaja browsing.. kok nemu blog nya mbak Mahadiba..
BalasHapusmakasih mas, ini rumah teduhku....xixixxi
HapusJempol buat Mbak,.. :) :)
BalasHapusjempol juga buat jendral_jig
Hapus