awan hitam menggelayut di pundak cakrawala
bias merejang pada sinaran surya
mengintip dari celah kecil dalam jendela
risau gemulai raga lalu lalang di beranda
bayangnya menggelepar
menjejal dalam lingkup waktu singkat
terjebak dalam sepi yang menyusup,
meresap lepas hingga tak mampu beringsut
aku berada di sana
di sudut kota yang bercerita
selaksa surga memenuhi ruang hati
untuk berfantasi...
menjejaki nurani yang tersembunyi
bersama rintiknya yang mulai datang
kembali kulanjutkan cengkerama dengan mimpi
kulanjutkan kembali berbicara pada sebuah kisah
yang sementara harus bergulat dengan ragu dan percaya
jangan enggan kau menikmatinya
berhenti membacanya seketika
akan adanya tercipta, banyak segala tanya
tentang siapa, aku, dia dan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar