kau tau, setiap aku membaca puisi yang kita tulis bersama
ada rindu menjumput di retinaku, seperti berebut mencari posisi
dimana letak persinggahan hati...
diselembar kertas kita menggambarkan seperti
sepasang kupu-kupu terbang melintas, tanpa warna.
hanya kita yang bisa mengamati, bahwa sepasang sayap itu terbang dengan warna putih yang sempurna.
biarlah hanya kita yang mampu melihat, meliuk kala senja
dan berhenti mengepak kala kita benar-benar terjaga.
merapikan kembali kertas yang kita tulis bersama,
menata ulang lembaran-lembaran cerita seakan masih ada yang kurang.
hmmm...
kembali membaca puisi yang kita tulis bersama, menari perlahan luka yang terbawa,
dari tiap huruf dan kata.
tertunduk, mencari dimana sisa kata yang kau sembunyikan tentang
bagaimana cara memahami sebuah cinta...