engkau embun pertama yang terbit ditemali pagi,
bahkan engkau telah serasi bersanding dengan mentari
engkau telah membawaku kembali kedalam pelukan hangat
yang semula beku dan mencairkanku
lewat beranda aku telah sematkan purnama
dalam tepian yang tak terlihat
kesaksianku, hidup dari sosok lembut yang
mengajarkan aku kuat
kesaksianmu, meminangku mengubah aksaraku
menjadi senandung puisi cinta dan bercerita
puisimu adalah isyarat yang tak terwakilkan
hingga aku tak ragu untuk mengatakan aku rindu.
Puisi yang sangat indah,bangus, sebenarnya bisa dilombakan ini sobat
BalasHapusselamat berkarya dan sukses selalu
terima kasih...:)
Hapus