Minggu, 19 Februari 2012

biasanya...terbiasa

Biasanya ...
saat malam menjadi benar-benar gelap
dan sang bulan mulai merangkak menjauh dari peraduan
aku menemukanmu di tembok harapan...dingin dan lembab

Biasanya ...
saat mentari mulai dengan teriknya menjadi terbakar
semua yang bernyawa,
aku mendengarnya dengan sebuah suara manja
yang lirih menggoda

Biasanya ...
senja berjalan menyusuri jalan setapak dan hampar
birunya langit, mengiringi semburat warna emas...
kau berada diantara warna senja dan malam...
diam hanya menatap,
heningnya kini menjadi benar-benar mati,
suaranya tak terdengar lagi dan saat ini
hanya bisa menghiba dalam hati
meski ada yang menghilang pastikan
Do'a dari seribu harapan tercipta.

Biasanya ...
kini semoga menjadi yang terbiasa....
harapannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar