saat purnama sempurna lingkarnya
ada sudut kuasa
yang merenda menjadi penghias tirai
tengkurap raga melepas lelah
diam di bawah tumpukan mendung
samar wajah indah di depan mata
menatap menggoda mengerlingkan mata
seolah mengikutkan tarian gemulai tubuhnya
...lentik jemari menyapu bersih ragu
kecupan bibir pudarkan setianya
menari mengikuti gemulai tubuh kekasih
kau...menemani malam senduku,
kau ikutkan aku dalam opera dusta...
terjaga dari pertunjukan yang menguras tenaga
menatap satu gambar dari sebuah cermin usang
tubuh indah dengan liuk gemulai
hanya bayang kosong yang tak tampak di cermin
tubuh kekasih menghilang,
bersama selesainya semua pertunjukan tadi malam...
seperti semula kembali kealam terbuka dunia
dan saat raga mulai ingin sebuah tarian indah
kupicingkan satu mata dan kupanggil kau dari dalam bayang
kekasih...kurindu gemulai tubuh.
kren banget Bunda..
BalasHapus