Jumat, 17 Februari 2012

KAU yang berkuasa

selaksa detik langkah musyafir
menyusuri liku dan kelok perjalananany
munajat terdengar terucap dari bibir
hamba tak berdaya...

selaksa titah sang raja
tertunduk dan terbungkuk menghadap
menata setiap uraian kata
merajutnya menjadi kalimat terhormat

lihatlah sepasang mata sayunya
jawaban terlintas dari binar mata
yang tak berhenti berkedip
perhatikan setiap derai tawanya
disetiap ujung tawa ada harapan yang terbelenggu

Kau sang punya segalanya...
titahmu penuntunku, munajatku melumpuhkanku
tenangkan sejenak jiwa ini, yang terbungkam bersama hati.
lepaskan rantai yang membelenggunya
berjalan mengiringi musyafir kalbu
pengorbanan raga dan jiwa
isi kembali dengan dengungan kalimahmu...
kau sang punya segalanya...
dengar permohonan hamba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar