Rabu, 29 Februari 2012

Dear You ...



Menemukanmu ...seperti aku menemukan bejana perak yang menghilang tertimbun deru debu yang dekil, semburan lahar dingin dari kokohnya gunung yang menjulang.  Ruang itu masih saja tak berpenghuni, setelah kaki-kaki kecil menghilang bersama bayang-bayangan samar.  Bejana itu muncul dipermukaan, disaat lumpur membenamkan, di saat debu menutupi dan rontok daun kering menyamarkan.
Ada jiwa terhempas, tak wajar.  Terdampar di gulung tikar. Sendiri...dan menemukanmu di baliknya.

Dear You ...

Hingarku pada indahnya tutur. Semburat kabut tipis menutupi jiwa kusut..luput dari pandangan. Laksana indah bejanamu tak dapat ku lukis kilau ukirannya. Kerling jiwa dalam sambut sanubari dalam rangkul setia.  Indahmu mengkukuhkan  semat jiwa yang  mengikat. Lucuti hati di sanubari.

Setiaku kini...pada mu, mirhab hati saat menemukanmu...kembali.

4 komentar:

  1. subhanallah, apa yg kupikikan...?
    benarkah bulir keindahanMu yg meruntuh dibilik hati dewiMu???

    BalasHapus
  2. Subhanallah.. Bagus banget kata-katanya. :)

    BalasHapus