Jumat, 17 Februari 2012

dan...senandung yang kunantikan












dan...

saat bibirnya mengalun kan bait-bait sendu
kukatakan padanya tentang sesuatu..
lagukan semua syair indah yang pernah tercipta
dari sebuah jemari indahmu
dendangkan dengan suara-suara merdumu yang
lembut mengalun menina bobokan sanubariku

engkau mengerti apa yang kuminta,
dari sebuah salut yang kuat dengan untaian
ikatan suci yang mengikat setiap kaki dan tangan
bukan belenggu namun sebuah tali simpul
yang erat mengikat kalbu menjadi gumpalan indah

pahami, akan sebuah ikrar yang menjadikan
jiwa mu indah, selaksa hati membumbung di ketinggian surga

tak mampu beranjak, ditepian pasir yang kering
masih sama seperti semula, tak bergeming namun bergeser
sedang lantunan senandung terus membuai di balik
jubah kenyataan, jubah indah meneman saat purnama tiba

dan...
masih saja ternikmati, senandung buainya,
membuai menerpa dan merampas istirahat malam
dengan sebuah penantian...
keindahannya, lantun syair yang membuai...
menjadikan aku dan niatan kepastian...

hhhhh....
dan aku menghargai sebuah pengorban,
sebuah senandung yang keluar dari bibir indah.

3 komentar: