angin mencumbuku melalui pori-pori telanjangku
yah...wajahku bertelanjang,
tanpa kacamata, tanpa make up tebal yang membuatku berat
angin mulai menusuk jantungku,
kurentangkan tangan, seolah aku menangkapnya sigap
dia merayu, mendayu-dayu
yang terjadi ?
dia menghasilkan irama indah yang hanya aku yang tau
angin..
temani sekali lagi, biarkan hujan, awan dan mendung bersahabat
karena aku ingin disaksikan mereka..kini aku bisa menikmati sabda percumbuan
di semesta raya.
menikmati indahnya hidup dengan rentangan tangan terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar