menyebut satu nama
dipelukan senja
pijar senyum mengantar do'a
hijab dari langkah tersemai rasa
dia yang pernah kubaringkan di jelar asa
dalam kubangan hasrat
dia masih disana...
dia yang meminta menyunting embun
untuk kuselipkan diantara jemari dan hati
meski angin meneteskan beberapa butirnya
namun aku masih menemukan damainya
dia yang meminta suka dan tawa
untuk menemaninya menatap purnama
meski malam memburamkan
dan bintang sembunyi dibalik awan
dia yang meminta sebutir airmata
untuk merajut cerita saat gerimis menyapa
meski hujan menenggelamkan
namun tetap senyawa dan terindukan
kini dan nanti
dia masih seutas asa
tentang dia, satu-satunya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar