Selasa, 04 Desember 2012

KETIKA MAKNA KU HARGAI



Satu satu perih itu tak menyisakan pedih

Biarkan ia mengalir sembari menggandeng erat butir air mata
Membawanya berlalu meninggalkan luka
Memaksa rona berkata suka


Kau tak menorehkan jelaga hitam di bilik sukma
Kau juga bukan pencipta dosa pada limpahan nyata
Kau adalah persembahan seluruh rasa
Kau adalah bias pelangi di kidung hati


Tak sempat ku eja satu persatu kata di sisi aksara
Tak bisa ku elak makna kecewa dari tarian kata
Kala ada tutur bungkam darimu,
Hanya ulas telan dahaga yang menjadi jawaban


Dirimu rajutan sutera simpulan hati
Dalam damba yang tak biasa di sela sanubari
Buatku kau selipan kuncup melati
Tumbuhkan aroma seberbak mengusik nurani


Ujarku padamu...
Makna hadirmu masih kuhargai











Tidak ada komentar:

Posting Komentar