Jumat, 07 Desember 2012

TERNYATA HANYA...


aku meminta diri, untuk menepi, membiarkan setiap malam kubisikkan pada janin embun, jika esok kau lahir bersama terbitnya fajar, ketuklah jendela kamarnya, dengan dedaunan yang menyibak ruangnya.

hampir malam saat hujan rebah, bintang tak berani untuk menyampaikan pesan, dia hanya menyimpan di sudut bintang merah nun jauh disana.

setiap malam, selalu saja sekuntum embun kusunting dibalik tirai, bisikan kecil sering hanyut bersama hembusan angin malam itu

"sebenarnya, biarkan aku berada dekat denganmu. menjadi teman yang paling setia.jika bisa hadir saat terakhirnya nyawa.."

tak kurisau saat kau arungi puluhan ribu perasaan, tenggelam berdua diperaduan, tak kutahan ketika layar perak terkembang dan menggelitik kadang menumbangkan.
rebah, biarkan saja sejenak rebah..

menatap gemintang, seperti semburan pesta kembang api para bidadari. kitalah yang menjadi saksi. setelah semua terlunas, dengan warna pipi merona kembali bersemi, saat itu biarkan saja jemari yang menceritakan kembali.

bagaimana dulu aku mengukir warna pelangi di lengkung langit.

ahh...

ternyata hanya sebuah pesiar yang tak sampai kedermaga. sebab waktu telah membawaku menyeberang,
setangkai fajar telah menenggelamkan, menjagaku hanya dengan menyisakan ssedikit ingatan tentang...mu

1 komentar:

  1. Setangkai fajar telah menenggelamkan, menjagaku hanya dengan menyisakan sedikit ingatan tentangmu.
    Setitik komentar akan sangat berarti bagi sebuah blog maupun pemiliknya.
    Tegur sapa melalui CBox memang lebih baik tapi alangkah lebih baik jika berkomentar

    BalasHapus