aku berseru diatas kertas-kertas surat yang kukirimkan kepada langit
siapa yang pertama menyapa di hari pertemuan
siapa pula yang membuat lesung garis dirona tawa tanpa diminta
larutkan marahmu
tenggelamkan ku
telahku torehkan tanda mata pada langkah diujung kisa
telah kutepikan lelah dalam jarak beratus kilo jauhnya
lingkari doaku, aminkan hela nafasmu
mungkin kesadaran adalah detak yang mendekatkan sepermili jarak
matamu aku berteduh
dari binar kesepian itu.
larutkan marahmu
habiskan egoku pada periukmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar