Jumat, 27 Desember 2013

RISALAH DUA HATI

Aku tak akan mampu menghitung detik
pada jumlah hari untuk menemuimu
mungkin tak sejumlah pias
tetes gerimis di lekuk bulu matamu
tapi mungkin sepenuh ketabahan
kereta terakhir untuk mengiringi
kepulangan dan menyimpan
pekat sunyi di kaca jendela berkabut

Kuikuti tiap kelebat sepi
dari deru perih perjalanan
untuk sekisah pertemuan
di getar senyummu Jelas,
akan terus ku-usung kisah manis bilah
dagumu di rebah hela napasku
dalam geliat puisiku menyusup
rengkuhmu

Biarkan kita menikmati pejam tak terhingga

aku ingin pulang
dimana kita pernah bicara tentang terbang
langit dan bulan
kesebuah tempat dimana aku bisa menjadi bersamamu
untuk sekedar duduk beRpegangan tangan

meneriakkan sepi mengulang kenangan
pertemuan dan awal mengumpulkan perasaan

aku ingin pulang, pada satu dekapan
dan kita akan berkecupan.
bertukar aroma bibir yang tersimpan
di antara mimpi semalaman.
atau sekedar berpandang-pandangan
dan bertukar senyuman.
kemudian saling berpelukan di antara bantal
yang berserakan.
setiap hari. setiap pagi.

kamu mau?


**) senyawa kita suma feat mahadiba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar