bulan menyentuh
satu pesona rindu terjebak dan mengikat
aku kagum padanya
dia bukan keindahan gunung yang agung atau mena
cukup, dialah yang menampung semua
sedu sedan, tawa atau berjua bahagia
dialah yang mampu melukis mimpi ketika sepi
dan menorehkan rindu kala tertidur lelap
kita pernah mengutuk malam yang sunyi
dan berharap mimpi tak merangkul kita lagi
"sudah cukup! kita berdua cukup lelah untuk semua dusta, benar kan?"
seperti mencintai bulan
dirinya adalah kagum yang berbeda
dan kita berdua ada didunia sana
keharuan adalah penyatu
menggantung anggun untuk sebuah janji
yang belum pasti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar