Tuhan...
Aku takut tertidur,
Jika nanti aku tak bisa melihatnya kembali
Meski hanya sekuntum sepi
Meski hanya ditemani kicau burung bernyanyi
Munajatkan segala gundah
Dalam ruang gelisah
Pada pekatnya malam dan decit ranting berpadu
Luruhku pada dahaganya malam syahdu
Tuhan..
Esok hari yang kutunggu
Iringi detak detak jantung kian melaju
Menatap senyumnya adalah gubahan senandung rindu
Pada butiran salju yang diterbangkan sang bayu
Tuhan...
Esok adalah detik berhargaku
Meski kau patahkan ranting-ranting sembilu
Meski langit menggiring senja di balik tirai kelabu
Bisa melihatnya adalah naungan sanubariku
Jangan tuhan,
Jangan kau ambil itu dariku
Izinkan selalu jiwa mengecup rindu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar