Senin, 25 Juni 2012

:: YANG TAK BERBALAS ::


Direlung menggema nyanyian suka cita
Senandung lirih berhembus di hati
Sampai tak patut tinta mengukirnya
apalagi kuas menggores setiap paduan warnanya

Ia meneguk dalam setiap rasa kasihku
Rasa sayang mengalir di sanubariku
Namun tak tersentuh untuk bibirku
Saat desahannya lirih membahana
Bimbang berbaur dengan istana fatamorgana

...

Untuk siapa aku mengatakannya?
Kepada siapa pula ku lantunkannya?

Dia tersimpan di sudut hati
Tak terlentera, tak tersirat rapi

Risauku kau terhempas
Bayangnya memudar bersama cahaya yang nanar
dan
Bilamana kusentuh ujung bibirku
Terasa getar kehadirannya
Sentuhan jemariku saksi bisu hadirnya

Seperti genang sungai bening
Pantulan cahaya bintang dalam gelapnya malam
Air mata syahdu, 
Seperti butir-butir embun i pucuk daun

Tulisan ini gubahan hati
Diperuntukkan pada kesunyian
Dikumandangkan pada jiwa kerinduan
Dinyatakan oleh mimpi dalam bayang-bayangan
Yang bisa terpahami dengan cinta
Tersembunyi pada terangnya siang
Bersemi pada malam merajang

Gubahan kasih sayang
Bait kilas cinta tak terbalas
Dengan siapa berani bertatap hati memecah sunyi
Pun dengan abaikan cinta??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar