Sangka ketakutan benar
Dayungku tak bersandar dipelabuhan
Sepertinya kayuhanku tak terbantu layar
Menerjang pasang ayunan arus menepikan perlahan
Sedemikian nama itu rindu
Hanya sebentar jelujuri rajut kalbu
Sesaat pula kuubah haluan
Begitupun menikmati tentram tepian lautan
hhhh
Embun suci
Yang merelakan kisah perjalanannya
Begitulah tentang riak lirih cinta
Pun begitu suaraku yang tak berbahasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar