Lengkung senja beringsut pelan,
Bersembunyi dibalik cakrawala
Seperti gontai langkah yang menghilang
Hilang...dan hilang
Aku bersembunyi di semak ilalang
Sebentar saja, sampai ragaku benar tersembunyikan
Pada awan yang bertumpu di langit biru
Ssssttt....jangan pula kau katakan pada sang bayu
Pejamkan mata, menikmati sentuh pucuk-pucuk jiwa
Menimang rasa yang gamang,
Benarkah ini rindu
Atau luapan hati yang meradang...
Bisik-berbisik kusenandungkan sepenggal lagu
***
"Kau masih kekasihku"
Jauh dilubuk hatiku
Masih terukir namamu
Jauh didasar jiwaku
Engkau masih kekasihku
Tak bisa kutahan lagi angin
Untuk semua kenangan yang berlalu
Hembuskan sepi merobek hati
Meski raga ini tak lagi milikmu
Namun didalam hatiku sungguh engkau hidup
Entah sampai kapan
Kutahankan rasa cinta ini
Dan kuberharap semua ini
Bukanlah kekeliruan seperti yang kukira
Seumur hidupku
Akan menjadi doa untukmu
Andai saja waktu bisa terulang kembali
Akan kuserahkan hidupku ini disisimu
Namun ku tau itu takkan mungkin terjadi
Rasa ini menyiksaku sungguh-sungguh menyiksaku
Jauh dilubuk hatiku
Kau masih kekasihku
***
Ya...
Disitulah jiwa itu berkata,
Saat ilalang, dan hembus sang bayu menyembunyikan
Senandung itu kuwakilkan
Padamu...tentang rasaku
Bahwa kau masih kekasihku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar