Biarkan angin menerbangkannya,
Biarkan hujan menghanyutkannya,
Biarkan malam menyeretnya menepi,
Membiarkan asa sendiri
Menikmati diam
Merasakan
Juga memaknai
Raga lemah tak berjiwa
Kala membaca
Tulisan bertata indah, tak berjeda
Mengalir air bak sungai bening dari muara rasa,
Penuhi kisi-kisi palung hati
Durja...
Aksaranya tentang nya
Berhenti menapaki
Indah bagai bukit pegunungan
Dingin tak bergeming meski syahdu rayu mendayu
Aksaranya
Tumpah ruah
Memapahkan aku
Memaksa berkata lirih...
**
Rinduku hilang terbang dari pandangan
Menanti lambaian tangan
Berhenti tarian jemari menuliskan isi hati
Merapat, menunggu apa yang terjadi di depan pintu,
Harapku, seorang membuka dengan tulus yang tumbuh di sanubari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar