Membatu, buntu kalbu ku tak jua memuai
Dalam diam kucari sepenggal jawab atas tanya
Yang terlanjur kusemai pada hembus sang bayu
Harapku setiap episode mampu menembusmu
Apa dayaku bersandar di bebatuan bisu
Sembari merajut, mengurai simpul-simpul rindu
Telah menjadi simpul mati antara hati dan kalbu
Masihkah bertemu paras rindumu di situ.
Hingga lelah tarian jemariku
Tak jua kutangkap isyaratmu
Melenggang senyumpun tidak
hhhh...
Kini rinduku berserak terlepas dari helai per helai
kelopak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar