Menatap...
Menelan meski sulit
Tertunduk...
Diam dalam sekat yang menghimpit
Telah sanggup kumaknaimu
Sebagai gelombang pasang
Siap meluluhlantakkan haluan
Juga batu-batu karang
Isyarat itu adalah biasan hati
Bukan keteguhan jiwa karena terbiasa
Isyarat itu adalah bahasa nurani
Diam menelan pada sepotong jawaban
Karang itu telah rapuh
Terkoyak menjadi serpihan-serpihan kecil
Karang itu telah lebur
Menjadi butir-butir pasir yang tak diragukan kesetiaannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar