Dengarkan apa yang hilang, adakah yang tiba-tiba musnah.
Sejenak suara itu lengang, sejenak membekas. Mengisi relung hati yang telah terdiam sepi.
Telah kusiakan rasa yang singgah, telah kupatahkan jiwa yang lelah. Luruhku memudar, seiring berhentinya kabut yang berputar.
Kusangka kau ada, tetap tersenyum layaknya itu. Tak kupejamkan sejenak mata ini,
Hati ini masih tak bisa percaya, bahwa kau telah hilang disana. Tak terjelaskan apa angin telah alpa menyampaikan pesan,
apa Rindu masih tersimpan.
Tiadamu tak terpahami, untuk mampu berdiri menikmati sendiri, menjalani...
Ternyata harus kubiarkan hening ini tak bergeming. Melelapkan mata, melepaskan asa. Aku harus tirakat memaknai rindu.
Pada malam, pada kerlip gemintang. JUga ketika sentuh lembut ilalang menyembunyikan. Langkah kaki harus berayun pasti.
Dan gerimis indah menyatu dengan bumi.
Mendengar sendu nyanyian surga, mencoba menikmati heningku sendiri, memeluk batin ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar