Belum sempat aku melahirkan kalimat rindu dalam untaikan aksaramu. Kalimat itu kudengar dari bibirmu, tapi bukan aku itu bukan untuk aku.
Serasa hilang jiwa ini, meregang. Aku hilang akal. Seperti aku bernyanyi dalam ruangan sepi yang tak berpenghuni, hanya ditemani rasa..rasaku sendiri.
Ini tak benar dan tak bisa dilanjutkan, jika nanti hembus angin tak membawa pesan rindu untukmu, jangan salahkan aku. Aku hanya mau sedikit membuka jiwaku bahwa seluruh aksaramu memang bukan aku.
Dan untukmu kupersembahkan sepenggal sajak maaf, karena aku tak bisa lelah menanggalkan kisah yang belum selesai terpecah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar