Jumat, 13 Juli 2012

RESTUKU UNTUKMU SAHABAT DAN KEKASIHKU

Semalam kau lihat wajahku pucat. Tak ada bias rona merah di wajahku. Kau tau mengapa??
banyak kalimat tanya yang sengaja menemani sendiriku.

Tentang kamu, siang itu dan malam ini. Wajah itu tak lagi biasa, dia bersemu saat beradu pandang denganku. 
Dia sahabatku, dia tangisan dalam pungguku. Aku kain bagi dia dan dia sapu tangan untukku. Kusangkau dia aliran darah dan aku bilik nadi aourtanya.

Mengapa ??
Begitu indahkah dia. Apakah seperti butiran mutiara dari dasar samudra yang biasa kau mengumpamakannya.

Sadarku,
Jika mutiara itu telah kau temukan. Ambillah dia, lepaskan dari cangkang dan dari dasaran samudera membentang. Rangkailah dalam tasbih suci. 

Jangan kau lihat air mata ini. Abaikan isak tangis yang kusuarakan. Biarkan aku bersembunyi pada dahan diam, dan rimbunnya dedaunan pohon tumbang.

Kau adalah anugerahnya, Bahagiamu adalah dia. Bahagianya adalah kamu. Dayunglah samudra dengannya, arungi bahteranya. Restuku untukmu, sahabat dan kekasihku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar